Sunday, August 10, 2008


Para ilmuwan menemukan fosil hewan berkaki empat paling primitif di Latvia. Fosil makhluk yang hidup 365 juta tahun lalu itu mungkin dapat menambah informasi untuk mengungkap hubungan kekerabatan antara ikan dan hewan yang hidup di daratan.

Tulang kaki dan jari-jarinya tidak ditemukan, tapi dari struktur tulangnya dapat dipastikan sebagai hewan berkaki empat. Sebab, selain tengkorak, ditemukan pula tulang bahu dan tulang panggul. Hewan yang diberi nama Ventastega curonica itu diperkirakan hidup di air dangkal. Ia mungkin lebih banyak menggunakan keempat kakinya untuk berjalan di dasar perairan daripada berenang.

“Jika Anda melihatnya dari jauh, ia mirip aligator kecil, namun jika Anda melihat dari dekat akan melihat sirip di bagian ekornya,” ujar Per Ahlberg, profesor biologi evolusi di Universitas Uppsala, Swedia, yang melaporkannya dalam jurnal Nature edisi terbaru.

Meski hidup di air, ia lebih mirip tetrapoda daripada ikan. Hewan tersebut mungkin hidup di perairan dangkal dan lebih suka merayap di dasar. Tetrapoda selama ini diyakini sebagai saudara tua amfibi, burung, dan mamalia. Namun, para ilmuwan tidak yakin hewan tersebut merupakan transisi antara ikan dan hewan darat. Meski struktur tubuhnya paling primitif, ada hewan lain yang lebih tua namun dengan struktur yang lebih mendekati hewan darat. Ventastega diperkirakan hanya salah satu tetrapoda yang tidak melanjutkan cabang kekerabatannya.

Sampai saat ini, para ilmuwan yakin sejumlah makhluk darat memiliki nenek moyang yang hidup di air. Namun, masih sedikit informasi bagaimana makhluk air mulai berkembang di darat. Perubahan lingkungan, seperti perairan yang mendangkal atau menurunnya pasokan makanan mungkin salah satu faktor yang mendorong kelompok makhluk air beradaptasi dengan lingkungan daratan.

No comments: